Jika orang seperti Abu Lahab saja yang jelas-jelas tercela dan kekal di neraka, setiap hari senin diringankan siksanya sebab ia bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Maka apalagi jika yang bergembira seorang muslim, yang sepanjang hidupnya bergembira atas lahirnya Nabi Muhammad SAW dan wafat dalam keadaan Islam.
Imám al-Bukhari, didalam kitab shahihnya, meriwayatkan sebuah hadis Nabi saw yang berkaitan dengan Tsuwaibah, bekas budaknya Abu Lahab, yang kelak menyusui Nabi Muhammad Saw beberapa saat.
وَتُوَيْبَةُ مَوْلاَةٌ لأبِي لَهَبٍ كَانَ أَبُو لَهَبٍ أَعْتَقَهَا فَأَرْضَعَتِ النبي صلى الله عليه وسلم فَلَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ أَرِيَهُ بَعْضُ أَهْلِهِ بِشَرِّ حِيبَةٍ قَالَ لَهُ مَاذَا لَقِيتَ قَالَ أَبُو لَهَبٍ لَمْ الْقَ بَعْدَكُمْ غَيْرَ أَنِّي سُقِيتُ فِي هَذِهِ بِعَتَاقَتِي تُوَيْبَةَ
Tsuibah adalah budak abu lahab yang dimerdekakan olehnya, kemudain ia menyusui Nabi saw. Ketika abu lahab sudah meninggal dunia, ada kerabatnya yang bermimpi bertemu dengan abu lahab dan menanyakan kondisinya, abu lahab menjawab 'aku tidak mendapati kebaikan, kecuali aku diberikan minum - dalam kitab umdatul Qari, air minum itu keluar dari lubang antara jempol dan telunjuk- karena aku pernah 'memerdekakan tsuaibah
Al-Imam Ibn Katsír didalam kitab al-Bidayah wa an-Nihayah mengatakan bahwa Abbás bermimpi bertemu Abu Lahab setelah satu tahun wafatnya, dan berkata keringanan siksaan itu terjadi setiap hari senin. Para ulama dan sejarawan menuturkan bahwa keringanan yang di dapatkan oleh abu lahab disebabkan ia pernah bahagia dengan kelahiran Nabi Saw yang diekspresikan dengan memerdekakan tsuwaibah.
Sumber : Kitab Khulashotul Kalam Fil Ihtifali Bimawlidi Khoiril Anam